BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 18 Juni 2009

Ada yang tahu, ga sih bahwa ini bener-bener sakit??

Nama gue Lingga. Usia gue, anggap ajah umur 22 tahun. Saat ini, gue bener-bener butuh tamparan. Kenapa? Karena, gue bener-bener pengen kembali tersadar dan life must go on. It’s all about love! Actually, gue sangat anti buat ngomongin sama hal-hal yang berbau cinta. Dan sekarang, mungkin gue kualat sama yang namanya cinta. My love totally disappears. Because what?? Karena orang yang gue sayangi bakal hidup berdampingan dengan orang lain. He will get married!

Pria itu bernama Petra. Dia pria yang biasa ajah menurut gue. jauh gantengnya sama pacara-pacar temen gue yang tergolong annak distro, anak kuliahan, dan anak gaol lainnya. Yang jelas, sejak 5 bulan pedekate gue tahu bahwa dia menularkan ke gue apa itu makna hidup: berjuang dan jangan pernah menyerah. Gue pikir, that’s the point yang gak dipunya ma anak-anak ABG lainnya. Well hingga akhirnya, gue dan Petra pun udah kenal dekat selama kurang lebih 1 tahun 8 bulan. Dan itu, backstreet! Gimana gak mantap perjuangan gue dan dia?? Apalagi, ketika gue dan dia tahu bahwa kita berdua punya prinsip yang beda. Prinsip yang takkan pernah bisa menjadi sama atau bahkan dipaksa untuk menjadi sama.

Well, gue penasaran ajah. Apakah ada temen-temen gue yang bisa ngerasain apa yang gue rasain? Mereka yang putus dari pacarnya ajah udah termehek-mehek. Gimana kalo ditinggal merit? Gue pikir, masalah yang gue hadapi bukanlah masalah yang UMUM dihadapi anak seumuran gue. gue nyadar kalo anak seumuran gue tuh hidupnya dibawa have fun ajah. Gag sah dipikirin berat-berat.. yang penting, enjoy your life.. Tapi, sayangnya… gue gak bisa kayak begitu. Terserah, lah temen-temen gue menganggap gue sebagai alien. Tapi, it’s the real me! I’m the thinker! Hal ini cukup berat gue lalui karena apa? Karena gue putus ma Petra tepat satu tahun jadiannya kita. Then, he tells everything kalo dia bakal ngelamar perempuan yang bakal dia nikahi. Tapi, gak dapat dipungkiri, kami berdua putus karena terpaksa dan tanggungjawab. Even, seminggu sebelum dia merit pun kita masih mengutarakan bahwa masih ada rasa yang dulu pernah kami rasain.

Tapi, semua harus diakhiri! Everything is over. Takkan ada lagi pengungkapan diri yang justru malah merusak segalanya. Sama seperti layaknya ada tembok di depan mulut kita. Biarkan apa yang nanti terucap biarlah memantul kembali kea rah kita. Jangan sampai kata itu tersampaikan. Dan tentu ajah, kita siap-siap untuk men-defrag ingatan kita kembali tentang semua. Mari kita mengkotak-kotakkan folder ingatan kita agar yang lalu hanya aka nada di dalam kotak yang paling belakang hingga nanti menjadi fosil. Disimpan, bukan berarti dilupakan.

Tapi setidaknya, gue bersyukur jika gak ada temen-temen (seumuran) gue satu pun di luar sanah merasaakn apa yang gue rasakan. Kasihan mereka. Mereka masih terlena dengan cinta-cintanya di luar sanah. Mereka masih menikmati how wonderful life with their loves. And even, they don’t know about what is next that will happen with their loves… they don’t care coz they just let their loves go with the flow…

Makanya, nobody knows that it hurts me.

Buat orang-orang di luar sanah yang bisa merasakan apa yang gue rasain, thanks banget. I’ll try to keep smile and continue my journey. I have a long journey to get a better life. So, just smile for my unpredictable life.

Bless you all.




Buat Petra:
"semoga bahagia... hope that someday we will meet with another story..."

0 komentar: