BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 04 Mei 2009

"gak peduli siapa mereka, yang jelas... tolong temani aku sepanjang malam..."

Lingga, gadis berumur lima tahun itu malam ini tak bisa tidur. Dia membuka jendela kamarnya, menatap langit hitam yang masih memperlihatkan satu-dua bintang di dalamnya. Dia berpikir dalam lamunannya. Dia masih memikirkan tentang cerita-cerita mengenai dua bintang yang bernama seringai dan perisai. Beberapa temannya memberikan banyak versi cerita mengenai kedua bintang itu. Tapi, kesemua cerita itu sangat berbeda dan justru membuat Lingga semakin bingung tentang siapakah seringai dan perisai yang sebenarnya. Yang Lingga yakini adalah mereka adalah bintang, sepasang bintang.
Tapi, tetap saja Lingga masih bingung. Apa yang sebenarnya terjadi pada Seringai dan Perisai. Terlalu banyak versi yang diceritakan oleh teman-temannya.

Versi #1
“Seringai dan Perisai adalah dua bintang yang saling suka dan saling mencintai. Namun, entah mengapa ketika Seringai menyakini bahwa Perisailah satu-satunya yang ada di dalam hatinya, Seringai kembali diingatkan dengan bintang yang lain. Seringai menjadi bimbang akan pilihannya padahal Perisai slalu memberikan sinar hidupnya kepada Seringai dengan tulus. Dan sampai saat ini pun Perisai masih berjuang untuk menyakini Seringai agar mereka dapat saling berbagi sinar selamanya… hingga malam takkan pernah ada lagi di muka bumi ini…”

Versi #2
“Seringai dan Perisai adalah dua bintang yang pada awalnya tak saling kenal. Hingga suatu saat sang Perisai lah yang ungkapkan semua. Walau diawali rasa ragu dan takut akan sebuah akhir yang telah diduga, perlahan-lahan Seringai menerima sinar kehidupan dari sang Perisai. Suatu permulaan yang tanpa ada kesepakatan untuk sebuah status, semua berjalan seiring dengan bergantinya malam-pagi-siang-dan malam kembali. Semua terasa indah hingga ada tangis untuk sebuah pengakhiran. Dan, status pun segera dihadirkan. Dan sampai saat ini pun, Seringai dan Perisai akan tetap berjuang untuk menjalani gugusan bintangnya masing-masing… berjuang agar tetap bisa menyinari jagad raya di belahan dunia yang berbeda…”

Versi #3
“Seringai dan Perisai adalah dua bintang yang saling bersahabat. Dua orang sahabat yang slalu berbagi cerita, tawa, dan tangis. Dua orang sahabat yang saling menyakini satu sama lain bahwa mereka adalah sepasang sahabat. Dari cerita yang gak penting hingga cerita yang genting,slalu mereka bagi bersama. Dua orang sahabat yang saling memberikan sinarnya kepada satu sama lain meski tidak sepenuhnya, sebab mereka juga harus membagi sinarnya dengan bintang lain yang telah menjadi pilihan mereka masing-masing. Dan sampai saat ini pun, Seringai dan Perisai pun tetap berjuang untuk mempertahankan sinar persahabatan mereka sampai kapanpun. Hingga masing-masing dari mereka berdua pun menghasilkan bintang-bintang yang lain hingga semakin banyaklah bintang-bintang bertaburan di langit jagad raya.”

Hufh…
Tiba-tiba Lingga menghela nafas setelah mengingat beberapa cerita dari sekian banyaknya cerita yang diberitahu oleh teman-temannya. Entahlah, mana yang ia percaya sebagai sebuah keyakinan.

“Seringai… Perisai… siapa, sih kalian berdua?” Lingga mengoceh sendirian, berharap yang ia ajak bicara itu mendengarnya dari kejauhan. “Siapapun kalian, aku harap… temani aku tiap malam, yah… Aku mau kalian temani aku bercerita… oke?” Lingga malah melemparkan senyum polosnya dan matanya masih mengarah ke langit hitam di kejauhan.

Udara dingin semakin menembus tubuhnya yang mungil. Dengan segera ia menutup jendela kamarnya perlahan-lahan agar mamanya tidak mempergokinya yang masih terjaga pada dini hari ini.

“Tuhan, semoga kelak nanti akan ada seseorang yang memberitahuku mengenai siapakah Seringai dan Perisai itu sebenarnya… Amin.” Doa Lingga dengan penuh senyum.

0 komentar: