BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 23 Juni 2009

THANKS TO VIERRA

Siapa, sih yang sekarang gak kenal Band ABG yang bernama Vierra ini? Keluar dengan single perdana DENGARKAN CURHATKU mereka ini dengan mudah mereka menggaet anak-anak remaja, bahkan yang seumuran gue pun jadi ikut-ikutan demam Vierra. Dan ternyata, gue harus berterimakasih kepada mereka, khususnya untuk salah stau mereka, “RASA INI”.

Ku tak percaya kau ada di sini,

Menemaniku, di saat dia pergi

Sungguh bahagia, kau ada di sini

Menghapus semua sakit yang ku rasa

Mungkinkah kau merasakan semua yang kupasrahkan

Tenanglah kasih…

Ku suka dirinya..

Mungkin aku sayang…

Namun, apakah mungkin kau menjadi milikku

Kau pernah menjadi, menjadi miliknya

Namun, salahkah aku bila kupendam rasa ini…

Gue juga gak pernah menyangka kalo lagu itu bakal membawa gue kepada sebuah kenyataan perasaan. Dia pun begitu. Pada awalnya, gue hanya menuliskan sepenggalan lirik dari lagu itu saat gue mengirimkan pesan singkat kepada dia.

Kau pernah menjadi, menjadi miliknya…

Dia pun membalas, mengetik lirik lanjutannya…

Ku suka dirinya..

Mungkin aku sayang…

Gue: “ngapain kamu ikut-ikutan nyanyi?”

Dia: “lagunya keren, kok…”

Gue: “sebenarnya biasanya aja. Cuman, PAS ajah… Itu siii, buat aku. Gak tau, deh kalau buat kamu…”

Dia: “Mungkin itu juga pas buat aku… Mungkin juga aku lagi suka ma seseorang, mungkin juga aku lagi sayang sama seseorang…”

Gue: “Iya, to? Siapa? Kok, gak pernah cerita to?”

Dia: “kamu kenal, kok siapa orangnya…”

Gue: “aku kenal? Teman kampus? Kasih tau, laaahhh…”

Dia: “… kalo kamu siapa?”

Gue: “.. kamu dulu, laaahh… Kan, aku yang tanya duluan…”

Dia: “.. Hmmm… mungkin itu kamu…”

Gue: “….”

Dia: “kalo kamu siapa? Pasti bukan aku… hehehee…”

Gue: “… aku emang ngerasa nyaman sama orang itu. Tapi, aku belum bisa bilang kalo aku sayang ma dia atau nggak… Dan orang itu… kamu…”

Dia dan gue: “…..”

Well, itu buktinya bahwa life is unpredictable. Semuanya terungkap tanpa kita tahu bagaimana cara dan jalannya. Semua scenario dalam hidup pun telah dibuat sedemikian rupa sehingga semua mengalir begitu adanya. Kami berdua pun bukan fans berat Vierra. Kami berdua juga takkan pernah berharap bahwa hari itu, 30 Mei 2009, bisa mengungkapkan segalanya. Dia memang jujur bahwa ia berniat untuk ungkapkan segalanya namun dia sendiri tak tahu harus apa yang dia lakukan terlebih dahulu untuk memulainya. Namun, ternyata dunia berkehendak lain. Dunia memberikan jalan untuk sebuah kenyataan yang memang sebenarnya ingin diungkapkan.

Terimakasih, dunia…

Terimakasih, Vierra…

0 komentar: