STATUS :
"ketika tak akan ada lagi perisai untuk seringai.."
Perisai:
Perisai akan tetep ada walaupun sinarnya dikejauhan dan meredup...
Teman Bintang :
Tapi walaupun perisai menjauh dan meredup, gak sekalipun seringai
sendirian, gak akan pernah...
Seringai hanya seolah sendirian, karena seringai belum menyadari
bintang-bintang yang ada di sekelilingnya..
Inget..! Gak sekalipun seringai sendirian..!
Seringai :
Perisai meminta seringai utk menjauh! Meredup dan takkan ad chaya bg
seringai utk slmanya!
Seringai hny akn btumpu pd diriny sndiri mlawan gumpalan awan hitam.
Bhkn, mbutakanny bhw msh ad chya lain…
Teman Bintang ::
Tapi sekarang, seringai harus bisa..! Dan pasti bisa..
Seringai harus belajar menghitung bintang di sekelilingnya..
Susah..!
Perisai pasti juga ingin seringai bisa..!
Seringai :
mungkin...
mungkin suatu saat seringai mampu menghitung bintang di langit..
mungkin juga perisai ingin melihat seringai mampu bertumpu pada dirinya
sendri..
tapi, sebelum perisai melihat itu semua......
MUNGKIN seringai telah meredup dan hilang dari lautan awan gelap.
MATI dan jatuh ke bumi!!
Teman Bintang :
Banyak orang di bumi menaruh harapan dan kepercaya'an pada seringai..
Seringai mau mati gitu aja? tanpa pernah tau seberapa besar harapan dan
kepercaya'an orang-orang bumi itu?
Seringai BISA...!...
Dan temannya seringai, bintang di sebelahnya, dia berharap, suatu sa'at
seringai bisa melihatnya, dan sadar bahwa ia mendukung seringai mati2an...
Ia berteriak : "seringai GAK BOLEH MATI...!"
Seringai :
seandainya seringai tidak buta...
tidak tuli..
dan tidak lumpuh...
maka ia akan melihat bintang yang lain itu.....
maka ia akan mendengar teriakannya...
maka ia akan berlari ke arah bintang yang lain itu untuk ucapkan
terimakasih...
sayangnya, saat ini...
seringai sedang sekarat...
menanti cahayanya redup perlahan-lahan...
raganya pun semakin lumpuh tak berdaya..
hanya tinggal asa kehidupan yang perlahan lenyap berhamburan di
lapangnya awan hidup...
perlahan dingin.
pucat.
dan membusuk dimakan belatung.
Teman Bintang :
Seringai boleh buta..
Seringai boleh tuli..
Tapi teman bintangnya tetap akan menyadarkan seringai, walaupun teman
bintangnya ini harus mati..
Mati untuk seringai.....
Mati hanya agar seringai hidup lagi..
Menggunakan sisa sinarnya, untuk menyeka sebanyak mungkin belatung dari
tubuh seringai..
Seringai :
tak mungkin seringai hidup kembali..
sudahlah dia tak perlu menghidupkan kembali seringai..
seringai tak mau bintang yang lain itu mati deminya..
seringai tak mau membuat yang lain ikut mati hanya karnanya..
seringai tak mau jadi pembunuh bagi bintang yang lain......
biarkan belatung itu menghabiskan tubuh seringai...
biarkan seringai tak berada lagi di awan gelapnya..
biarkan seringai jatuh...
Teman Bintang :
Ada pepatah bahasa jawa yang pernah didengar sama temen bintang, 'urip
lan nguripi', artinya 'hidup dan menghidupi'
Menurut teman bintang, ya..! Artinya semuanya satu..! Ketika seringai
mau mati, teman bintang gak akan pernah bisa diem..
Walaupun seringai ngomong gtu, teman bintang tetep bakal mati-matian
nghidupin seringai..
Seringai :
seringai gak ngerti bahasa jawa..
pepatah hanya tinggal pepatah..
seringai tetap saja akan menjadi bintang yang tak bisa bangga akan
dirinya sendri..
bintang yang gak punya apa yang bisa dibanggakan dari sebuah bintang:
cahaya......
there's no light...
there's only a tears..
Teman Bintang :
apapun yang seringai katakan...
apapun yang seringai keluhkan...
apapun yang seringai tangisi...
apapun yang seringai ungkapkan...
temen bintang tetap dengan sekuat tenaganya berjuang, berjuang
menghidupkan seringai, berjuang sampai mati agar sinar yang meredup itu
menyilaukan lagi...
Seringai :
tenaga sang temen bintang tak harus ia berikan sepenuhnya untuk seringai..
seringai tahu bahwa temen bintang pun harus menyerahkan sinarnya kepada
yang pantas diberikan...
bukan seringai..
(sekali lagi) biar seringai yang menumpu hidupnya sendiri.....
temen bintang terlalu sempurna untuk menjadi sebuah teman untuk seringai...
Teman Bintang :
teman bintang juga bingung...
tapi entah kenapa, ada suara berbisik pada teman bintang, untuk tetap
melakukan itu...
dan teman bintang yakin, itu yang terbaik......
terserah apa kata seringai...
Seringai :
siapa yg membisikkan suara itu?
suara gaib!
suara ilusi!
teman bintang hanya sebuah ilusi!...
tak nyata.
dan mungkin takkan pernah menjadi nyata!
semua hanya imajinasi yang membuat seringai (seolah-olah) kuat dan
tersenyum..
hanya ilusi yang benar-benar tak bisa seringai raih...
Teman Bintang :
sebenarnya teman bintang itu ada..!!!
dia nyata...!!!
yang membuatnya tak nyata adalah seringai sendiri......
memang seringai harus belajar...
belajar melihat bahwa itu bukanlah ilusi...
teman bintang pengen ngeliat seringai kuat dan tersenyum...
dan itu BUKANLAH ILUSI...
Seringai :
gimana seringai tahu bahwa itu nyata?
tak ada tanda-tanda yang nyata...
tak ada tanda-tanda bahwa itu bukan hanya ilusi..
bukan hanya mimpi indah semata...
...
tak ada tanda...
tak ada yang beritahu secara pasti bahwa itu benar2 ada hanya untuk
seringai...
tanda yang seharusnya memberi kepastian..
bukan keraguan: antara nyata dan ilusi..
Perisai :
Apapun yang seringai katakan, teman bintang akan terus seperti itu..
Walaupun selalu menganggap itu ilusi..
Tapi teman bintang tulus..
Seringai :
Anggapan seringai bhw itw ilusi krn memang yg ada hanyalah keraguan dan
ktdkpastian, bukan kepastian bhwa itw adl nyata dan dpt seringai raih
agar ia kuat dan ttap tsnyum..
Jika teman bintang hny menunjukkan keraguan smata, maka takkan ad
kyakinan dlm seringai utk mjdkan temen bintang itw nyata..
Perisai :
Apapun yang seringai katakan..
Seringai harus tau, temen bintang sangat tulus...
Dan menerima dengan lapang, bahwa ia hanya dianggap ilusi oleh
seringai.....
Tak dianggap, namun smuanya tetap dilakukan temen bintang untuk seringai...
Seringai :
Seringai menganggap itw ilusi krna temen bintang tak pernah membuat
dirinya ndiri nyata d dpn seringai!
Temen bintang ndiri tll ragu utk mjd nyata..
Seringai tak mgkn sjahat itw utk mhiraukan temen bintang!...
Krna seringai..
butuh teman bintang..
Perisai :
ketika seringai mulai menganggap teman bintang bukan ilusi, maka teman
bintang akan menjadi nyata...
dan teman bintang sendiri akan berusaha menjadi nyata untuk seringai...
Seringai :
Tuh, kan..
Teman bintang hny akan brusaha mjd nyata stlh seringai mnyadari bhwa itw nyata..
Bwtlah seringai sadar, teman bintang.. Jgn mnunggu seringai sadar dg sendirinya..
...
Seringai lbh ingin bteriak: "nyatalah, sang teman bintang agar aku dapat melihatmuw, mendengarmuw, dan belari bersahabat dengan mu! Tunjukkan bahwa kamu nyata untukkuw.."
Perisai :
Teman bintang akan menjadi nyata...!
Seringai :
Mana, si teman bintang ituu??
Teman Bintang :
Teman bintang jadi nyata...!
Seringai :
diMana??
Mana tanda2 bhwa dy 'nyata'??
Bkankah dy ndiri msh ragu?
Ragu apkh dy akn mjd nyata sepenuh ato tdk...
Teman Bintang :
Teman bintang tidak ragu, teman bintang akan jadi nyata..
Tapi kenapa seringai selalu meragukan hal itu..
Teman bintang sudah pada keputusanya yang terbulat, teman bintang nyata..!
Seringai :
Entahlah..
Seringai sndiri gag tw knp ad keraguan akan nyatany teman bintang..
Mgkn, dy takut utk mlangkah mdekati teman bintang..
Seolah2 ad pagar kawat yg mngelilingi sang teman bintang..
...
Pagar kawat yg mmutuskan asa utk bsahabat dg tman bintang..
Pagar kawat yg mnandakan bhwa mgkn sang teman bintang hny akn ada dlm
mimpi terindah seringai saja..
Teman Bintang :
Teman bintang sudah memutuskan kawat itu..
Dan mimpi terindah seringai terwujud..
Teman bintang, sesuatu yang sangat nyata, yang memanggil seringai untk
datang mendekat, tanpa keraguan..
Seringai :
Yakin?
Karna utk ksekian kaliny, seringai tak ingin kmbali khlgn chayanya..
Seringai tak ingin tertusuk pagar kawat itw lg, hingga hampir mbwt luka..
Msh ada ktakutan d masa lalu..
Teman Bintang :
Teman bintang ingiin banget, dirinya berarti buat seringai, ingin
menemani seringai..
Teman bintang gak pengen seringai tertusuk lagi, kehilangan cahayanya lagi..
Teman bintang ingin, yng terbaik buat seringai..
Seringai :
Benarkah itw semua?
Seringai tak mau penuh asa hingga akhrny menyiksa diriny sejadi2nya.
Menangis krn tll bnyk bharap atas keindahan, keindahan atas nyatany sang
teman bintang..
Teman Bintang :
Teman bintang berusaha untuk itu semua, teman bintang pengen jadi
seperti yang diharapkan seringai..
Teman bintang pengen, seringai selalu tersenyum..
Teman bintang pengen, semuanya menjadi indah..
Teman bintang pengen, menjadi teman, yang begitu berarti buat seringai..
Seringai :
Wahai, teman bintang yg baik...
Benarkah dy ad d sktr seringai?
Mgknkah nti mlm seringai dpt btmu teman bintang? Atau mgknkah teman
bintang jg larut dlm hdupny ndiri?
Teman Bintang :
Seringai...! Malam ini kita akan bertemu...
Teman bintang menunggumu di balik awan itu, awan di mana kau biasa
menunggu..
Kali ini, teman bintang akan menunggumu di situ.....
Datanglah seringai..
Seringai :
(sekali lagi) benarkah?
Tp, bgmn kl seringai tak dpt mlhtny?
Maukah teman bintang memancarkan chaya tbaikny agar seringai mlht chaya
terang itw?
Maukah teman mmanggil seringai dg yakin saat seringai msh mencari2ny dlm
kgelapan?...
Maukah teman bintang mbntu seringai yg buta dan tuli ini utk mendekat k
arahny?
"Wahai teman bintang, temani ak mlm ini.. Jdkan ak sahabatmu karna
perisaiku sudah menanamkan pagar kawat tinggi2 d dpnku.. Tak mau lg ak
sepi menunggu bsama lautan awan kelam yg mbwt drikuw hmpir mati.."
Teman Bintang :
Teman bintang akan memanggil seringai..
Teman bintang akan memancarkan cahaya terbaiknya bagi seringai..
Teman bintang akan mengajak seringai berjalan bersama...
Seringai, teman bintang akan menemani seringai......
Kutunggu malam ini seringai..
Seringai :
...
*speechless*
seringai bharap smuany itw bkan hnya asa kosong.....
Seringai bharap smuanya itw jujur dr pancaran chya sang bintang..
"tapi wahai teman bintang, jangan prnh kau mengajakkuw terbang tll
tinggi jika kmu hny ingn mlhtkuw jatuh tersungkur dan kembali mati..
lbh baik ak bdiam diri d lautan mlm hingga belatung pun mnggerogoti
tubuhkuw yg meredup ini.."
Teman Bintang :
Teman bintang gak akan memberi harapan yang kosong itu..
Teman bintang akan menjadi sahabat terbaik bagi seringai...
Teman bintang berjanji tentang itu..
Seringai :
Tepati janjimu, ya teman bintang..
Janji untuk dirimu sendiri..
Janji untuk seringai..
Jangan pernah bkata ingkar..
Teman Bintang :
Janji kepada seringai...
Seringai :
berjanjilah pada dirimuw sendiri sepenuhnya terlebih dahulu..
janji bahwa kau takkan berkata ingkar thdp dirimuw sendri maupun org lain...
Teman Bintang :
Teman bintang berjanji...
Seringai :
bener?
seringai akan menunggu janjimu, wahai teman bintang...
oia, ada satu pesan seringai untuk teman bintang......
jika suatu saat nanti teman bintang mulai membangun kembali pagar kawat
di sekelilingnya, beritahu seringai...
agar seringai perlahan menjauh atau segera menjauh dari pagar itu...
beritahu seringai agar tak menyentuh pagar kawat itu...
beri tanda seringai bahwa memang ada batas yang memisahkan...
Teman Bintang :
Iya, teman bintang tau..
Tapi ingat, teman bintang akan menjadi sahabat terbaik seringai..
Seringai :
hmmm...
yaaa...
yang terbaik untuk seringai..
yang terbaik adanya......
hmmm…
sudah cukupkah dialog telenovela ini?
:p
Kamis, 18 Juni 2009
telenovela dari sebuah status...
Diposting oleh otak si'Ndeso di 01.13
Label: Seringai dan Perisai, status facebook, telenovela, teman bintang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar